Senin, 30 Mei 2016

Bersukacita Pada Alam Sukhavati 04



Menjauhi Alam Saha Bersukacita Pada Alam Sukhavati
(Bagian 4)

4. Waktu Luang
Ketika mempunyai waktu luang, mesti digunakan untuk melatih diri. Boleh melakukan perenungan begini : Kasihan sekali diriku ini! Sungguh merupakan orang yang tidak punya pahala. Andaikata jalinan jodohku di dunia ini bagus, maka bisa melatih diri di tempat yang sunyi sehingga setiap hari bisa begitu giat dan tekun. Tetapi sekarang oleh karena diseret kekuatan karma, sehingga setiap hari cuma ada secuil waktu luang saja, maka saya harus memanfaatkan waktu luang yang begitu sulit diperoleh ini untuk melafal Amituofo.

Jika sebaliknya malah menyia-nyiakan waktu luang ini, menggunakannya untuk melakukan hal yang tidak bermakna, maka ini sungguh tidak pantas! Kalau pemikiran ini saja tidak saya miliki, apakah saya masih bisa dikategorikan sebagai praktisi? Bahkan secuil ketekunan ini saja tidak punya, bagaimana bisa terlahir ke Alam Sukhavati?

Dengan demikian memberi peringatan keras pada diri sendiri, setelah itu harus tahu menghargai waktu, lalu mengatakan pada diri sendiri : Saya hanya memiliki sedikit waktu luang untuk melatih diri, meskipun hanya sedikit, namun emas dan permata juga tidak bisa membelinya. Maka itu saya tidak boleh lengah sehingga timbul kemalasan, mesti menfokuskan pikiran untuk menimbun bekal terlahir ke Tanah Suci Sukhavati!

Bila anda memiliki keteguhan hati serupa ini, begitu menghargai waktu, maka ketika orang lain mengajak anda nonton tv, ngobrol, shopping, berselancar di dunia maya mencari hiburan, atau memelihara burung, anjing, senam, nonton opera, main mahjong dan sebagainya, tak peduli tempo hari anda begitu menyukai hobi ini, tapi sekarang bahkan namanya saja anda juga takkan sudi mendengarnya, timbul niat untuk menjauhinya. Anda akan berpikir, mustahil saya mau mengganti emas dengan sampah!

Kemudian para praktisi juga akan berkhayal : Kapan ya saya baru bisa menyepikan di hutan yang sunyi? Kenyataannya hal ini sulit terwujud, oleh karena kesempatan begini sulit ditemukan, lagi pula anda juga belum tentu punya pahala bisa menyepikan diri untuk jangka panjang.

Maka itu setiap hari harus memanfaatkan waktu luang yang ada. Setiap hari menyisakan satu jam atau lebih, menfokuskan pikiran melafal Amituofo, lalu pertahankan dan lakukan berkesinambungan, beginilah anda menyepikan diri setiap harinya.

Anda harus menetapkan sebuah waktu yang tetap untuk melafal Amituofo, setiap tiba waktu tersebut, maka anda akan menolak semua jalinan jodoh luar. Tutup pintu rapat-rapat, takkan berbicara dengan siapapun juga, telepon rumah digantung dan telepon genggam dimatikan, sebelumnya juga berpesan pada orang rumah agar mereka tidak mengganggu kebaktian anda.

Seiring berjalannya waktu, perlahan keluarga anda juga akan terbiasa dengan sikap anda ini, selama satu atau dua jam takkan mengganggu anda. Kemudian, selama periode waktu ini, usahakan diri sendiri dapat terfokus, pikiran takkan bercabang, perhatian sepenuhnya terpusat pada lafalan Amituofo.

Setiap lafalan Amituofo mengalir keluar dari keyakinan hati dan tekad bulat. Setiap lafalannya mengandung pesan kepada Maha Maitri Maha Karuna Buddha Amitabha, semoga Buddha Amitabha menjemput diriku terlahir ke Alam Sukhavati……lafalan demi lafalan yang serupa ini, menimbun bekal terlahir ke tanah suci.

Pokoknya, tak peduli kita berada dalam keadaan yang bagaimanapun juga, mesti mengingat bahwa kampung halaman kita ada di Alam Sukhavati. Sekarang oleh karena dililit kekotoran batin dan karma, sehingga masih tinggal di dunia saha ini, asalkan saya rajin melafal Amituofo, saat menjelang ajal Buddha Amitabha pasti datang menjemputku.

Maka itu setiap menit dan detik, saya takkan lupa berdoa pada Buddha Amitabha, jangan sampai diri sendiri jatuh lagi ke dalam lingkaran tumimbal lahir, kita harus membulatkan tekad; dalam kehidupan ini juga mesti terlahir ke tanah suci!

Mulai hari ini juga saya akan memanfaatkan setiap menit dan detik, mengerahkan segenap kekuatan hati untuk menimbun bekal terlahir ke Alam Sukhavati!

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 213
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 20 April 2016
Bertempat di HK Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0213


厭離娑婆、欣求極樂
()

(四)閒時警策
有空閒的時候就要盡量修行。可以這樣想:我真可憐!實在是個沒有福報的人。如果我宿世的善緣好,就可以在清淨的山林裡晝夜勤修了。但是現在被宿業所牽,每天只有這麼一點空閒的時間,那麼我一定要利用好這難得的空閒時光,把它用在修法上面。如果我把這僅有的時間都浪費了,用在做一些無意義的事情上,那實在是太不應該了!如果我連這點道心都沒有,還算什麼修行人?連這點精進都沒有,怎麼可能往生呢?像這樣警策自己之後就要提起珍惜之心,要告訴自己:我只有這幾個小時有空閒,能真正用來修法,所以這段時間比萬兩黃金還要珍貴。我絕對不能浪費時間放逸、散亂,一定要一門心思的修集淨業資糧!

如果你有這樣的決心,對時間這麼珍愛,那麼別人再怎麼勸你去看電視、聊天、逛超市、上網娛樂,或者養鳥、遛狗、練操、聽戲、打麻將等等,無論過去你有多麼的喜歡,現在你會連名字都不願意聽到,會從心底深處生起厭離。你會覺得我怎麼能用萬兩黃金去換這些垃圾呢?

另外,有些人會幻想:我什麼時候能到山林裡閉關呢?其實這種想法未必現實,因為這樣的因緣十分難遇,而且你也未必會有長期閉關的福報。所以每天要把握好現有的時間。專門抽出一個小時或更多時間,不做別的事,一心一意的念佛,然後堅持下去,這就是你每天的閉關。

具體的做法是:你每天到了這個時候,就要堅決杜絕一切世間因緣。把門關起來,不跟任何人講話,把電話線拔掉、手機關掉,而且要事先跟家人打好招呼,讓他們不要來打擾你。時間長了,家人也會習慣,這一、二個小時也不會來打擾你了。然後,在這個時間當中,盡量讓自己的心不要散亂,一心專注的念佛。每一聲都從深信、切願裡發出,每一聲都發自內心的對阿彌陀佛祈禱,祈求大慈大悲的阿彌陀佛一定要接引我往生到極樂世界……像這樣一聲接著一聲,有質有量的修集淨業資糧。

總之,無論自己處在什麼情況下,一定不要忘記此生的歸宿是極樂世界。現在只是暫時被煩惱和業扣留在這個世間上,只要我今生好好念佛,臨終時阿彌陀佛一定會來接引我。所以我每一天、每個小時,甚至每一分鐘都不能忘記祈禱阿彌陀佛,一定不能讓自己再輪迴下去了,必須下定決心:今生就往生極樂世界!然後從現在開始,珍惜每時每刻,用自己最大的心力積集往生淨土的清淨資糧!

以上選摘自智圓法師《往生之路四》。

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師 (第二一三集)  2016/4/20  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0213