Rabu, 23 Maret 2016

Tujuh Pengait 03


Tujuh Pengait
Bagian 3

Laporan terapi hipnotis dari Dr. Brian Weiss menyebutkan ada salah satu kasus pasiennya dimana kejadian ini terjadi era kuno Palestina. Pada saat itu umat Kristiani yang tinggal di Palestina, sering ditindas oleh pasukan prajurit Romawi.

Gadis ini bernama Marion, ayahnya bernama Irei, jujur dan kuat. Pasukan prajurit Romawi memikirkan sebuah pertunjukkan yang tidak manusiawi. Pertama-tama mereka mengikatkan seutas tali di pergelangan kaki Irei, salah seorang prajurit menangkap tali tersebut sedangkan yang lainnya menunggang kuda melaju ke arah depan, menyeretnya di atas permukaan tanah.

Setelah melewati beragam adegan yang tidak manusiawi, kuda pun berhenti. Ayah Marion telah bersimbah darah, meskipun berhasil lolos dari hukuman yang hampir merenggut nyawanya tersebut. Namun malangnya para prajurit masih belum puas mempermainkan nyawa Irei.

Dua orang prajurit mengambil tali lalu mengikatnya ke bagian dada mereka, lalu berusaha keras melompat-lompat serupa dengan kuda, sang ayah yang diseret di atas permukaan tanah, kepalanya menabrak sebongkah batu besar. Satu hantaman di kepalanya ini telah membuatnya sekarat. Namun bagi para prajurit, hal ini hanyalah permainan semata.

Marion duduk di atas permukaan tanah yang bersimbah darah, memandangi tubuh ayahnya yang berlumuran darah sambil menangis tersedu-sedu, dia sudah tidak sanggup berkata apa-apa lagi, namun detik-detik terakhir saat ajal akan menjemput, Marion mengeluarkan perkataan : “Papa, aku mencintaimu, saya akan menyayangimu buat selama-lamanya”.

Sang ayah memandangi putrinya seolah-olah memahami niat hati putrinya. Saat mentari terbenam di ufuk barat, keluarga dan kerabatnya berdatangan untuk membantu Marion mengurus pemakaman jasad ayahnya.

Satu kalimat ini “Papa, aku mencintaimu, saya akan menyayangimu buat selama-lamanya”, telah menabur benih cinta, setelah mereka terpisah dalam lingkaran tumimbal lahir selama beberapa ribu tahun kemudian, mereka bersua kembali pada kehidupan kali ini dan menjadi sepasang kekasih. Dan tentu saja mereka juga memiliki kisah pertemuan pada masa kehidupan lainnya.

Master Han Shan berkata : Cinta adalah akar dari tumimbal lahir. Akar cinta ini, bukanlah pada kehidupan sekarang barulah ada, juga bukan dipupuk dari satu, dua, tiga, empat kelahiran barulah ada, tetapi sejak dari kalpa yang tanpa awal, kelahiran demi kelahiran, hidup dan mati lalu mati dan hidup, juga oleh karena cinta dan nafsu sehingga berputar-putar terus di lingkaran tumimbal lahir. Sampai hari ini, masih saja mendambakan masa silam, bagaimana mungkin akan ada sebersit niat untuk berhenti meskipun hanya untuk sesaat saja? Demikianlah benih akar cinta ini, tertimbun dari satu kalpa demi kalpa, kian lama kian tebal, maka itu bertumimbal lahir tiada ujung dan akhirnya.    

Ayah dan putrinya, bunda dan putranya, pada kelahiran mendatang menjadi sepasang suami istri, adegan begini tidak tahu sudah berapa banyak kita lakoni dalam lingkaran tumimbal lahir. Kemelekatan pada cinta yang tidak sanggup dilepaskan, maka itu terus berputar di dalam roda samsara.

Di dalam roda samsara, aku mencintaimu, kamu mencintaiku; aku merindukanmu, kamu merindukanku, akhirnya adalah aku mengikatmu, kamu mengikatku, saling mengikat erat di dalam lingkaran tumimbal lahir, kelahiran demi kelahiran tidak mampu keluar dari roda samsara.

Semestinya mengikhlaskan kemelekatan pada jalinan kasih antar suami istri, kenyataannya selalu saja adalah musuh kerabat penagih hutang dari masa kelahiran lampau, sekarang datang untuk menagih hutang.

Ada pula pasangan suami istri dimana kehidupan mereka begitu tersiksa, tetapi untuk berpisah juga tak berdaya, maka itu saling menyakiti, ini merupakan fenomena saling menagih hutang.

Insan yang tercerahkan, masing-masing mesti mencari jalan keluar, pasti melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, mengakhiri tumimbal lahir, merupakan jalan yang paling cemerlang.

Maka itu harus mengurai ikatan asmara yang bagaikan ikan di dalam air, ikan tidak bisa hidup tanpa air, suami istri bagaikan ikan di dalam air yang melambangkan bahwa hubungan mereka begitu dekat tak terpisahkan.

Ada pula pasangan suami istri lansia yang saling mendukung dan saling membantu, dan hal ini menjadi pujian bagi manusia di dunia ini. Manusia selalu menganggap bahwa cinta itu kian kental kian bagus, kenyataannya tidak tega memberitahu padamu : pasti akan berputar lagi di dalam lingkaran tumimbal lahir, pasangan suami istri yang akur hingga usia tua, di dalam hati mereka betapa kerinduan itu tak ikhlas dilepaskan, maka itu mereka masih akan terus berputar di dalam roda samsara.   

Maka itu Master Lian Chi menasehati semua praktisi, menghapus hingga tuntas jalinan percintaan suami istri yang bagaikan ikan di dalam air yang sulit dipisahkan, yakni dengan bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.  

Harus dipahami dengan jelas, bukanlah artinya menyuruh anda bercerai dengan pasangan anda, tetapi melepaskan kemelekatan di hati, dari dalam hati melepaskan kehidupan masa sekarang ini. Dalam kenyataannya segala sesuatu adalah menuruti apa adanya, apa yang mesti dilakukan tetap harus dijalani.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 171
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 29 September 2015
Bertempat di Hongkong Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0171



七筆勾
()

魏斯醫生的催眠報告,有一個案例,是巴勒斯坦古國時代發生的事。那時居住在巴勒斯坦的早期基督徒,經常遭受羅馬士兵的肆意欺凌。女孩叫瑪莉安,她父親叫伊禮,正值壯年。士兵們想出慘無人道的把戲取樂。起初,他們用繩索捆住伊禮的腳踝,一位士兵捉住繩子另一頭騎到馬背上,策馬向前,把他拖在地上走。過了幾乎是無止境永遠熬不完的片刻,馬停下來。她父親已經遍體鱗傷血肉模糊了,不過,總算通過這種酷刑的考驗死裡逃生。面無人色的女兒,猶能聽到士兵們獰笑歡呼的聲音。

可是他們意猶未盡,不肯甘休。兩個士兵撿起繩子另一頭捆住各自的胸部,拼命活蹦亂跳,好像他們就如同馬匹般的矯健。父親被拖在地上顛簸前進,頭部撞到了一塊大石頭。這致命的一擊,使他奄奄一息不省人事。士兵們將他拋在飛揚的塵土中,揚長而去。對士兵們來說,這些毫無意義的舉止只不過是一場遊戲。她流下了怨恨和痛苦摻雜的眼淚,坐在沾滿血跡的泥地上,上身不斷地前後搖晃,父親的頭顱就擱在她的膝蓋上。他已經再也無法說話了,鮮血從嘴角潺潺流下。當他每一次喘著要多吸點空氣時,喉嚨都發出咯咯的聲音,死亡已經非常接近了,他兩眼的光芒如日薄西山,趨向生命的盡頭。

「我愛你,爸爸」,她輕輕地對他說道,悲傷地看著他那昏暗的眼睛,「我會永遠永遠地愛你。」他那神志不清的雙眼在瞑目之前,回過頭來眨了一下,表示完全明白女兒的心意。直到夕陽西下,她都像推搖籃似地繼續來回搖晃著上半身,親戚和其他村民輕輕地將他的屍體搬離她的身上,以便準備後事。在她的心靈裡她依然看到父親的雙眼,她確信父親了解自己的心願。

就這一句「我愛你,爸爸,我會永遠永遠地愛你」埋下愛的種子,兩人分別輪迴了幾千年後,這一世結為情侶。當然他們還有其他世相遇的故事。憨山大師說:愛是生死輪迴的根本。這個愛根,不是今生才有的,也不是一二三四生有的,而是自從無始最初有生死以來,生生世世,捨身受身,都是愛欲流轉。直至今日,反思從前,何曾有一念暫離這個愛根呢?如此愛根種子,積劫深厚,所以生死無窮無盡。

這本書的名字叫《真愛永恆——靈魂伴侶的重聚之旅》,世間所謂的真愛永恆,意味著輪迴永恆,你看透了嗎?還有一篇叫《爸爸,我愛你愛了四萬年》,輪迴幾千年、幾萬年、幾億年,那並非都在人道過日子啊,在三惡道受苦的他沒催眠出來。

父女、母子轉為夫妻,這一類輪迴的鬧劇上演了太多太多。情執放不下,就繼續輪迴。《楞嚴經》佛說:「汝負我命,我還汝債,以是因緣,經百千劫,常在生死;汝愛我心,我憐汝色,以是因緣,經百千劫,常在纏縛。」在輪迴中,我愛你,你愛我;我牽掛你,你牽掛我,結果就是我綁你、你綁我,互相緊緊綁在輪迴裡面,生生世世不得出離,「生死不休,惡道不絕」。

「覷破冤家」,覷破,即看破,要看破夫妻、情侶,往往是前世冤家來討債、還債而已。有些情侶,雙方在一起很痛苦,想分開卻又分不開,互相折磨、煎熬,這是典型的討債型,你欠他的。覺悟的人,「各自尋門走」,各自都要尋找出路,決定念佛求生西方,是了生脫死,最為正大光明之路。

「因此把魚水夫妻一筆勾」,魚離開水就活不了,魚水夫妻指親密無間。有一個成語叫「相濡以沫」,意思是,水乾涸了,魚吐沫互相潤濕。比喻一同在困難的處境裡,用微薄的力量互相幫助。通常用這個詞形容老人們的愛情,老年人固然不像年輕人轟轟烈烈,可是他們可以幾十年相濡以沫,並且這種感情歷來被世人所讚頌。世間人總認為情愈濃愈好,很不忍心告訴你:相濡以沫,注定再來輪迴,老夫老妻間那一分內心的牽掛放不下,就得再來輪迴。因此蓮池大師奉勸大家,把如同魚水一般難分難捨的夫妻情愛瀟瀟灑灑一筆勾銷。
必須聲明,不是勸你離婚,而是,從心裡放下,從心裡捨棄今生。事上隨緣,該做的事還去做。

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師、開鐳法師、唐晨馨  (第一七一集)  2015/9/29  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0171