Sabtu, 19 Maret 2016

Menghargai Kesempatan Melatih Diri 08



Menghargai Kesempatan Melatih Diri
Bagian 8

Perumpamaan dari manusia yang tidak tahu menghargai kesempatan melatih diri : 
1. Pangeran
Serupa dengan pangeran yang seharusnya bertugas di dalam pemerintahan kerajaan, tetapi dia malah melupakan jati dirinya, meninggalkan istana dan keluar berfoya-foya, melakukan berbagai kejahatan, narkoba, pencurian, pacuan kuda, dan sebagainya. Banyak orang yang telah memperoleh kesempatan melatih diri, tetapi malah tidak mengembangkan KeBodhian, siang malam melatih diri. Malah pergi berselancar di dunia maya, main mahjong, melancong, nonton tv, berkunjung ke pusat perbelanjaan, melakukan hal-hal yang tidak bermakna ini, seperti perumpamaan pangeran yang tersesat tersebut.    

2. Wadah emas menampung kotoran
Manusia yang memiliki kesempatan untuk melatih diri adalah bagaikan mempunyai beragam perlengkapan permata dan emas. Tetapi apabila timbul niat pikiran buruk, maka ini serupa dengan menggunakan wadah emas menampung kotoran, maka ini amatlah dungu!  

Umpamanya kita menonton satu serial televisi, di dalam tayangan serial tersebut ada pemeran pria dan wanita yang tampan dan cantik, setiap melihat kemunculan mereka, maka akan timbul satu niat hati yang mendambakan, ini merupakan tabiat makhluk Kamaloka yang sulit dihindari. Oleh karena mata memandang ke tayangan, sedangkan faktor pendukung atau jalinan jodohnya adalah pemeran utama yang disukai, sehingga jadi begitu peduli, tidak ada yang tidak timbul kemelekatan. 

Hanya saja sebagian orang tidak menyadarinya, tidak mengenal akan kemelekatan dirinya sendiri, sesungguhnya di dalam hati timbul rasa penasaran, sudah jatuh ke dalam keserakahan (lobha).

Menurut perhitungan berikut ini, 1 menit akan keluar 30 gambar tayangan, maka 1 jam akan ada setengah keserakahan atau kemelekatan pada gambar tayangan tersebut, jadi akan muncul (1/2×3O×6O×6O)=54.000 butir niat lobha, yang juga berarti telah menciptakan 54.000 butir benih karma buruk.

Andaikata telah menyaksikan tayangan tv selama 20 tahun, maka telah timbul lebih dari satu juta niat pikiran kebencian (dosa) dan ketamakan (lobha).  Sungguh memprihatinkan, dengan indera yang sempurna dan memiliki kesempatan untuk melatih diri, tetapi malah menanami alaya-vijnana (gudang kesadaran) nya dengan benih-benih karma buruk.

Menabur benih sebutir maka teracuni sekali, jiwa raga mengalami luka sekali, sehingga perlahan akan menjadi buah akibat yang tersiksa. Inilah yang disebut dengan menggunakan wadah emas untuk menampung kotoran, sungguh merupakan tindakan yang dungu.  

Maka itu baik siaran televisi, internet, sekali, dua kali anda mendekatinya, maka akan timbul banyak sekali niat pikiran duniawi; tiga kali, empat kali berinteraksi dengannya, memperberat pikiran dosa. lobha dan moha; sepuluh kali, seratus kali, ribuan kali anda berinteraksi dengannya, diri sendiri sudah melapor pada Alam Neraka!  

Kehidupan manusia yang menghargai setiap saat untuk melatih diri, bila waktunya sempat terlewatkan sia-sia, maka dia akan begitu menyesalinya. Seperti tubuh manusia ini, sebentar lagi kita akan kehilangan, bila masih menggunakannya untuk melakukan hal yang tidak bermakna, maka ini sungguh tidak pantas.  

Pada jaman dulu Master Dhyana Yi An-quan, setiap malam hari tiba, pasti akan mengalirkan air mata sambil berkata : “Hari ini lagi-lagi terlewatkan sia-sia, kelak tidak tahu sampai di mana ketrampilan melatih diri”.

Beliau tidak pernah bercengkerama dengan orang lain. Master Lian Chi berkata : “Ketika saya melihat fajar menyingsing di pagi hari, maka akan teringat pada perkataan Master Dhyana Yi An-quan ini. Saya berkata : Hari ini lagi-lagi sudah berganti sehari. Hari kemarin telah terlewatkan sia-sia, tidak tahu bagaimana ketrampilan melatih diri hari ini. Tetapi saya hanya mengeluh, tidak sampai mengalirkan air mata, dari sini dapat diketahui bahwa pelatihan diri sendiri masih tertinggal jauh dan tak sebanding dengan praktisi terdahulu. Bagaimana boleh tidak merasa menyesal dan malu? Bagaimana boleh tidak memotivasi diri?”

Pada masa Dinasti Song, Da Yu, Ci Ming dan rekan-rekannya yang semuanya berjumlah 6 atau 7 orang, mengunjungi Master Dhyana Fen Yang. Pada saat itu sedang musim dingin, cuaca di Hedong (terletak di Provinsi Shandong) amat dingin sekali, semua orang jadi gentar menghadapi cuaca yang membeku ini, tetapi hanya Ci Ming yang pantang mundur, siang malam giat melatih diri. 

Kala malam semakin larut, rasa lelah dan kantuk menyerang, dia menggunakan jarum menusuk pahanya, dengan sedih berkata : “Praktisi jaman dulu demi membebaskan diri dari roda samsara sehingga kurus kering karena kelupaan makan, sementara saya sendiri adalah orang macam apa! Malah begini lalai. Saat hidup melakukan hal yang tidak berguna, saat mati kelak juga takkan dikenang oleh generasi penerus, saya sungguh terpuruk!”

Demikianlah Master Dhyana Ci Ming tidak tidur semalaman, duduk dan tidak tidur berbaring, akhirnya mencapai keberhasilan.  

Kita harus meneladani praktisi senior jaman dulu, bila melewati waktu dengan sia-sia, maka senantiasa menyesal dan merasa malu. Dengan senantiasa mengingat bahwa kondisi menguntungkan untuk menjalani kehidupan suci itu adalah begitu sulit diperoleh, barulah dapat melepaskan segala hal duniawi yang tidak bermanfaat, menfokuskan pikiran untuk melatih KeBodhian, sehingga tubuh manusia yang begitu bernilai ini benar-benar diandalkan untuk melatih KeBodhian.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 206
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 2 Maret 2016
Bertempat di Pure Land Learning College Association, Australia



珍惜暇滿人身寶
(八)

反面的比喻:
1、王子
就像一個王子本來要做統理天下的事,他忘失了自己的身分,走出皇宮去販毒、偷盜、賽馬、玩鳥。很多人得到了暇滿人身,不去成辦菩提,日夜聞思修聖法。卻去上網、打牌、旅遊、看電視、逛商場,做這些毫無意義的事,就像這位痴迷的王子一樣。
2、金器裝糞
這個具有了暇滿種種功德的清淨身心,就像用很多珍寶裝飾的金器。外在緣染污境界,內在起非理作意,生起一個個染污念頭,就是在暇滿的金器裡不斷的裝糞。這樣做就是無意義的浪費暇滿,非常愚痴!
舉一個例子,我們看一小時電視劇,裡面有漂亮的男女,出現一個畫面,就會起一個貪心,這是欲界眾生難以避免的。因為眼睛盯著畫面,緣的是可愛的異性,心裡有非理作意,三緣聚合,沒有不生貪心的。只不過一般人沒有自知之明,不認識什麼是貪心,其實是心裡生起了好感,就已經墮在貪煩惱當中了。按這樣計算,一秒鐘出現三十個畫面,一小時有一半生貪的畫面,就生起(1/2×3O×6O×6O=)五萬四千個貪念,也就造下了五萬四千個惡趣業因。如果看了二十年電視,那就生了一百萬以上的貪瞋念頭,造下了一百萬以上的惡趣業因。可憐,以大好的人身寶在自己八識田裡薰入了無數惡趣業因,一旦薰入就很難再洗乾淨。薰一次,就是中一次毒,身心就受一次損害,就會變現惡趣極為漫長、難忍的果報。這就是用金器裝糞的極愚痴行為。
所以,像世間影視、網路、書籍裡不清淨的境界,一次、二次接觸,就生起很多世間念頭;三次、四次接觸,就加重貪瞋煩惱;十次、百次、千萬次接觸,這個身就已經在地獄裡報到了!
這個具有大義的人身,過去即使是一個上午無意義的空過了,也應當生起懊悔之心。像現在這個身很快就會失去,所以唯一要用來成辦究竟的義利,除此之外的一切無意義空耗都是非常不應該的。大家如果有道心,就應當常常按這樣想。不然,連修暇滿的氣味也沒有。
從前伊庵權禪師,每天到了晚上,一定會流淚說:「今天又這麼空過了,不知來日功夫如何。」他老人家在大眾當中,從不和別人交談一句。蓮池大師說:「我早晨見日出就回憶起伊庵禪師這句話。我說:現在又換一天了。昨天已成空過,不知今日功夫如何。但我只是嘆息,並沒有流淚,就此知道自己的道心遠遠不如古人。怎麼不慚愧呢?怎麼不應當自勉呢?」
宋朝的時候,大愚、慈明等六、七個人結伴參訪汾陽禪師。當時趕上寒冬,河東的天氣非常寒冷。大家都怕寒苦,只有慈明志在道業,晝夜不懈怠。每當夜深昏昏欲睡的時候,他就用錐子刺自己的大腿,難過的說:「古人為生死廢寢忘食,我是何等人呀!竟這樣放逸。生無益於當時,死無聞於後世,我是自暴自棄!」慈明禪師就這樣通宵坐著不睡,後來得到大成就。
我們要學古德,對自己虛度人生常常心生慚愧。這樣常念暇滿難得、義大,就能捨棄世間現世的無義之事,一心修持菩提,自己這個人身寶就真正成了修菩提的所依。

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師  (第二O六集)  2016/3/2  澳洲淨宗學院