Kamis, 24 Maret 2016

Tujuh Pengait 05


Tujuh Pengait
Bagian 5

4. Kedudukan dan Ketenaran

Di dunia ini ada berapa banyak insan yang sesungguhnya hanyalah tamu dunia semata, yang sibuk mengejar kedudukan dan ketenaran, usia belum seberapa tua namun rambut sudah memutih, oleh karena demi mengejar kedudukan dan ketenaran dan menghabiskan terlampau banyak tenaga.

Pada masa Dinasti Tang ada sebuah kisah tentang “Huang Liang Meng”, ada seorang pelajar yang bermarga Lu, hendak menuju ke ibukota untuk mengikuti ujian negara, di tengah perjalanan, dia merasa lelah lalu beristirahat. Di sampingnya ada seorang kakek yang kebetulan baru selesai mencuci beras Huang Liang, dan bersiap-siap untuk memasaknya, melihat pelajar yang kelelahan tersebut, maka dia meminjamkan bantalnya kepada pelajar tersebut. Pelajar itu segera terlelap dan memasuki alam mimpi.   

Dia bermimpi dirinya berhasil lulus ujian negara dengan rangking pertama, lalu menikah dan dikaruniai seorang putra, kemudian karirnya melejit menjadi perdana menteri, tak terasa dia menikmati kekayaan dan kedudukan selama 40 tahun lamanya, semua ini hanya berlangsung sekejab saja. 

Akhirnya oleh karena melanggar hukum sehingga dijatuhi hukuman penggal, saat kepalanya akan dipenggal, mendadak dia terbangun, melihat di sekelilingnya, kakek yang sedang menanak nasi.

Kakek tua yang melihat pemuda itu baru bangun dari tidurnya, berkata : “Kekayaan dan kedudukan selama 40 tahun, dalam sekejab sudah usai ya!”

Pelajar Lu berpikir dalam hati : “Bagaimana dia bisa mengetahui kejadian dalam mimpiku, dia pasti adalah jelmaan Dewa yang datang menyelamatkan diriku”. 

Maka itu kemudian dia membatalkan niatnya mengikuti ujian negara, dan mengikuti kakek tua pergi membina diri.

Demikianlah di dalam mimpi, segala sesuatu tampak nyata adanya, tetapi begitu terbangun segalanya jadi kosong. Sebagian manusia juga menikmati 40 tahun masa jayanya, kenyataannya hanyalah sekejab mata saja, sama sekali tiada maknanya.

Maka itu segala pemikiran tentang kekayaan dan ketenaran haruslah secepatnya dihapus hingga tuntas.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 171
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 29 September 2015
Bertempat di Hongkong Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0171


七筆勾
(五)

四、富貴功名一筆勾

「獨佔鰲頭,謾說男兒得意秋,金印懸如斗,聲勢非常久。嗏,多少枉馳求,童顏皓首,夢覺黃粱,一笑無何有。因此把富貴功名一筆勾。」

「獨佔鰲頭」,科舉時代中狀元稱獨佔鰲頭。十載寒窗,一舉成名。「謾說男兒得意秋」,金榜題名,高中魁首,這是男兒最得意的時候了吧。「金印懸如斗」,金印,官印。如斗,謂官印之大。官愈大其印愈大。「聲勢非常久」,雖然擁有斗大的金印,做很大的官,可這聲名威勢是不能長久的。古人說:「縱使英雄功蓋世,只留白骨掩荒丘」。

「嗏,多少枉馳求,童顏皓首」,唉!世上有多少追名逐利的夢中過客,徒勞地向外馳求,年紀不大卻白了頭髮,為追遂功名耗費心力。「夢覺黃粱,一笑無何有」,唐代小說中有著名的「黃粱夢」:有一盧姓書生,欲進京考取功名,途經邯鄲時很是疲倦而欲作休息。身旁有一老翁洗好了黃粱米正欲煮飯,見其疲累便將枕頭借給書生,書生頭靠枕頭很快入睡進入夢境。他夢見自己金榜題名,高中進士,並且娶妻生子,很快又官至宰相,仕途亨通,整整歷經四十年的富貴功名,顯赫一時。最後因犯罪而將被斬首時,他猛然驚醒,回頭一看,身旁老翁的黃粱飯尚未煮熟。老翁見他醒來便說:「四十年的功名富貴,很是暢快吧!」盧生心想:「他怎會了知我的夢境,想必是神仙來度化我。」於是便捨棄功名,隨老翁遁世修道。正夢之時真真切切、樣樣實有,但驚醒時一切皆歸空無。現實人生亦如同四十載的夢中生涯般,其實都是暫時的迷亂顯現,毫無實義。

印光大師說:「切不可求人天福報。凡夫有福,必造殺業,既造殺業,難逃殺報。況有福之人,不止造一殺業。然則求福之人,乃為自他求禍也。學佛之人,不可不知此義。」

「因此把富貴功名一筆勾」,因此,要把貪求功名利祿的思想痛痛快快一筆勾銷。

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師、開鐳法師、唐晨馨  (第一七一集)  2015/9/29  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0171