Minggu, 26 Oktober 2014

Perjalanan Jauh Kala Mentari Terbenam 04



Perjalanan Jauh Kala Mentari Terbenam
(Bagian 4)

Saat ajal menjelang, baik ayah maupun ibu kandung juga tidak bisa menolongmu, putra putri juga tidak bisa mewakilimu, cobalah lihat di sekelilingmu, siapa yang dapat anda andalkan? Hanya Buddha Amitabha yang dapat menyelamatkan dirimu, dapat menuntun, melindungi dan menyempurnakan dirimu. Bukankah ini sangat jelas? Urusan kelahiran dan kematian tidak bisa mengandalkan siapapun, hanya bisa mengandalkan Buddha Amitabha, bertekad terlahir ke Alam Sukhavati. Setelah semua ini sudah jelas, maka mengerahkan segenap hati untuk melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.

Kita tidak memiliki jalan kedua lagi, takkan lagi ada tempat andalan kedua. Harus menggenggam erat kesempatan sekarang dimana mata masih dapat melihat, kaki masih sanggup melangkah, masih memiliki tenaga dan semangat, tubuh masih sehat, menyerahkan jiwa raga sepenuhnya berlindung pada Buddha Amitabha, dengan ketulusan hati memohon pada Buddha Amitabha, sejak pagi hingga malam, memanjatkan doa setulusnya pada Buddha, jangan sampai pernah terabaikan.

Andaikata tidak dapat menjunjung tinggi pintu Dharma ini, tidak sanggup menfokuskan diri, maka akan kebingungan dan melewatinya dengan begitu saja. Sejak pagi hingga malam, asal-asalan saja, tidak memiliki hal bermanfaat yang bisa dikerjakan, kebingungan, dalam sekejab waktu sudah berlalu, pada akhirnya penyakit datang mendera, terbaring dan tidak mampu bangkit dari tempat tidur, mulut juga tidak mampu melafal keluar lagi, pikiran juga sulit terfokus, saat itu menyesal juga sudah terlambat, kesempatan juga sudah terlewatkan sia-sia.

Senantiasa berpikir waktuku yang tersisa di dunia ini sudah tidak banyak lagi, ibarat api lilin yang ditiup angin, sewaktu-waktu dapat padam; juga ibarat embun di rerumputan, begitu mentari bersinar maka akan segera lenyap; juga ibarat gelembung air, begitu angin meniup segera pecah; juga ibarat percikan api dan kilat, sejenak saja sudah berlalu. Tubuh jasmani yang semu ini, tiba pada usia senja, juga akan ikut musnah, jika bukan pagi hari maka pada malam hari, bagaimana mungkin tidak panik dan mendesak!


Petikan dari Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi : 94
Tanggal : 18 Oktober 2014
Bertempat di : Pure Land Learning College Association, Inc., Australia



日暮途遠
(四)

在臨死的時候,親父親母救不得你,兒女代替不得你,你眼睛看看周圍,有誰可以做依靠?能靠得上誰?只有阿彌陀佛能救度你、能攝受你、能保護你、能成就你。這不是很明白嗎?生死大事誰都依靠不上,只有靠阿彌陀佛,往生極樂世界。這一點抉擇清楚了,就要一心一意的念佛求生淨土。對我們來說,再沒有第二條路了,再沒有第二個可依靠處了。切切要趁著現在眼睛還看得見,腳還能夠走,還有精力,身體還健康的時候,身心依靠阿彌陀佛,向佛求哀乞憐,從早到晚,向佛誠懇祈禱,不可以片刻放捨。如果對這個法門不珍重,靠不定、靠不穩,那就不免糊裡糊塗錯過去了。從早到晚,隨隨便便,無所事事,晃晃悠悠,幾年一晃就過去了,到後面疾病纏身,臥床不起,口裡想念也念不出,心裡想緣也緣不了,這個時候再後悔已經晚了,機會錯過去了。常常要想我剩下來的時間不多了,就像風中的殘燭,隨時都會熄滅;又好像草上的露水,太陽一出就會蒸發掉;又像水上的泡沫,風一吹就破滅;又像石火電光,一閃而過。這樣一個虛假的身體,到了垂暮之年,隨時都會滅掉,不是在早上,就是在晚上,不可不著急!

無量壽經科註第四回學習班  (第九十四集) 

2014/10/18  澳洲淨宗學院  檔名:02-042-0094