Kamis, 24 Maret 2016

Tujuh Pengait 06



Tujuh Pengait
Bagian 6

5. Rumah dan Ladang

Kemakmuran dan kekayaan, permata memenuhi seisi rumah, kalau bisa dapat sebanding dengan keluarga kerajaan; manusia mempergunakan standar ini sebagai kebanggaannya, ada kebahagiaan yang tak terlukiskan dengan kata-kata di dalamnya, padahal bagi seorang praktisi, memandang hal ini sebagai kerisauan yang tak berujung.  

Orang awam memandang kehidupan serba berkecukupan, barulah merupakan landasan kebahagiaan, orang begini memiliki pemahaman yang dangkal dengan apa yang disebut dengan kebahagiaan, cobalah amati dengan seksama setiap hati yang berambisi mengejar kesenangan materi, pasti akan menemukan penderitaan dibaliknya. 

Pepatah mengatakan, dengan memiliki seekor kambing maka akan ada penderitaan karena memilikinya, bahkan walaupun hanya memiliki sehelai daun teh juga akan memiliki penderitaan karena memilikinya. Segala kesenangan materi pada kenyataannya merupakan sumber penderitaan.

Setiap insan mengerahkan segenap pikiran dan tenaga untuk mengejar keuntungan, menghalalkan segala cara demi mengumpulkan uang, tetapi setelah berhasil malah takut kehilangan, baik duduk maupun berdiri tetap merasa tidak tenteram, senantiasa merasa risau.  

Orang kaya yang memiliki segalanya juga merasa risau takut kehilangan, orang miskin yang tidak memiliki apa-apa juga merasa risau karena terus menerus mendambakan.   

Seluruh makhluk terhadap ladang, rumah, sanak keluarga dan harta benda, ketika tidak ada, ingin memperebutkannya; setelah memilikinya takut kehilangan. Setelah memiliki yang ini, merasa kurang yang itu, selalu ingin menyamakan diri sendiri dengan orang lain. Baru saja memiliki sedikit, segera merisaukan akan terjadinya bencana yang tak terduga, misalnya bencana banjir, bencana kebakaran, pencuri, musuh dan penagih hutang.

Berapapun banyaknya gunung emas yang dimiliki, atau berapapun banyaknya tabungan yang disimpan di bank, hanya dipinjam kepada anda untuk sementara waktu saja. Seseorang itu meskipun mempunyai harta seluruh bumi ini, saat ajal begitu kedua kaki menjulur terlentang, satupun tidak bisa dibawa pergi. “Tidak ada satupun yang bisa dibawa pergi, hanya karma yang menyertai”.

Dengan gubuk sebagai tempat kediamanku, manusia yang tahu bersyukur dengan apa adanya, maka seluruh kerisauannya akan pupus. Saat ketidakkekalan tiba, tidak ada yang bisa diandalkan, hanya bisa mengandalkan sepatah Amituofo saja. Namun sayangnya manusia di dunia ini, yang tahu akan hal ini, hanya berapa orang saja, sedangkan yang tahu tetapi untuk membangkitkan keyakinan benar adalah lebih sedikit lagi jumlahnya.

Maka itu harus menghapus hingga tuntas niat pikiran yang mengejar harta kekayaan.

Petikan Kelas Belajar Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas
Edisi 171
Laporan belajar dari Venerable Zi-liao
Tanggal 29 September 2015
Bertempat di Hongkong Buddhist Education Foundation
Kode Artikel 02-042-0171




七筆勾
(六)

五、家舍田園一筆勾

「富比王侯,你道歡時我道愁,求者多生受,得者憂傾覆。嗏,淡飯勝珍饈,衲衣如繡,天地吾廬,大廈何須搆。因此把家舍田園一筆勾。」

「富比王侯,你道歡時我道愁」,榮華富貴、金玉滿堂,可與王侯相比,世間人引以為豪,有說不盡的歡樂喜悅,在修行人看來卻是無盡的憂愁。世間人認為物質豐裕的生活,才是人生幸福安樂的基礎,這種對幸福的理解實在太一廂情願了,仔細觀察每個貪求物質享受者的內心,都會發現其中飽含的痛苦。古人說,有一頭羊就有一頭羊的痛苦,甚至有一條茶葉就有一條茶葉的痛苦。這些物質世界五光十色的欲妙享受,非但不是幸福的源泉,相反正是痛苦的根源。龍樹菩薩說:「積財守財增財皆為苦,應知財為無邊禍根源。」

「求者多生受,得者憂傾覆」,這兩句話唯妙唯肖,大家都深有體會。絞盡腦汁、不擇手段拼命賺錢,賺到之後又患得患失,坐立不安,憂心忡忡。無也憂,有也憂。「無田憂田,無宅憂宅,眷屬財物,有無同憂」。古人說「豈知住世金銀寶,借你權看數十年」,再多的金山銀山,銀行裡存再多的錢,暫時借你保管而已。一個人就算擁有整個地球的財物,臨終兩腳一伸,一分都帶不走。「萬般將不去,唯有業隨身」。

「嗏,淡飯勝珍饈,衲衣如繡」,唉,粗茶淡飯勝過山珍海味,出家人樸素破舊的衲衣勝過金裝玉裹,少欲知足,無憂無慮。
「天地吾廬,大廈何須搆」,盡天地間的高厚廣遠,無非是我安居的茅廬,何必建造高廣的華堂豪宅?蓮池大師說「草食勝空腹,茅堂過露居,人生解知足,煩惱一時除」,以野草為食勝過空腹,以茅棚為屋勝過露宿,人生若懂得知足少欲,所有煩惱將一掃而光。大梅禪師也是「一池荷葉衣無盡,數樹松花食有餘」。一池的荷葉,足夠做衣服,還嫌多;樹上的松花,全當食物還綽綽有餘。

聰明不能敵業,富貴豈免輪迴?生死到來,一無所靠。唯有阿彌陀佛,可以依靠。可惜世間人知道的甚少,知而真信實念的更少。

「因此把家舍田園一筆勾」,因此,要把處心積慮廣置家產的念頭乾乾脆脆一筆勾銷。

文摘恭錄 — 無量壽經科註第四回學習班  自了法師、開鐳法師、唐晨馨  (第一七一集)  2015/9/29  香港佛陀教育協會  檔名:02-042-0171